Ada yang menyamai rekor gol internasional pria sepanjang masa, tetapi beberapa di antaranya jauh lebih cepat. Ronaldo unggul sebagai pencetak gol terbanyak turnamen, tetapi lebih khusus menarik diri dari Romelu Lukaku. Itu sangat penting baginya, mengingat pemain Belgia itu telah mengambil mahkota Ronaldo sebagai pangeran Serie A.
Lukaku sekarang dianggap sebagai pemain yang paling ditakuti dan disegani di liga, sampai-sampai hampir ada kekaguman tentang dia di sekitar skuad Italia, sesuatu yang bisa memainkan potensi pertemuan perempat final antara kedua negara.
Belgia harus melewati Portugal terlebih dahulu, dan itu akan melibatkan melewati Ronaldo yang gusar. Dia memiliki banyak hal untuk dibuktikan untuk seseorang yang begitu terkenal, dan dia memastikan semua orang tahu tentang itu.
Ketika Lukaku memenangkan penghargaan untuk pemain terbaik Serie A musim lalu, satu poin dibuat untuk menobatkan Ronaldo sebagai penyerang terbaik, dengan satu sumber mengatakan itu hampir seolah-olah mereka menjadi calo ke Portugis.
Seperti banyak persaingan Ronaldo - paling tidak yang paling terkenal melawan Argentina tertentu - tidak ada permusuhan pribadi yang sebenarnya di antara mereka. Sementara itu, banyak orang dalam permainan mengatakan hampir tidak mungkin untuk tidak melanjutkan dengan Lukaku.
Namun, niat baik pribadi bukanlah segalanya yang dia bagikan dengan Ronaldo. Ada juga tempat tinggal untuk keluhan. Lukaku sangat mengingat hal-hal remeh, dan hal-hal kecil itu juga berada di garis depan pikirannya di saat-saat besar. Dia ingat kritik yang dia terima saat masih muda, kritik yang dia terima di Manchester United, cara Ole Gunnar Solskjaer memperlakukannya, dan bagaimana dia masih dikomentari sekarang di Inggris.