Harry Maguire telah menceritakan bagaimana ayahnya ditinggalkan dengan dugaan patah tulang rusuk oleh penggemar tanpa tiket yang melanggar keamanan di Wembley pada final Euro 2020.Ayah bek Inggris itu terjebak dalam adegan kacau di dalam stadion pada Minggu malam dan berjuang untuk bernapas.
Maguire menggambarkan apa yang terjadi sebagai menakutkan dan mengatakan keluarganya akan lebih sadar ketika menghadiri pertandingan di masa depan.
Pemain berusia 28 tahun, yang dengan tegas mencetak gol penaltinya dalam kekalahan adu penalti Inggris, mengatakan kepada Ayah saya sedang terinjak-injak. Saya belum terlalu banyak berbicara dengannya tetapi saya senang anak-anak saya tidak pergi ke lapangan. permainan.
Itu menakutkan dia bilang dia takut dan saya tidak ingin ada yang mengalaminya di pertandingan sepak bola. Saya telah melihat banyak video dan telah berbicara dengan ayah dan keluarga saya. Ayah dan agen saya yang paling menderita. Dia berjuang dengan napasnya setelah itu karena tulang rusuknya, tetapi dia bukan orang yang membuat keributan besar dia melanjutkannya.
Saya harap kita bisa belajar dari ini dan memastikan itu tidak terjadi lagi. Ayah akan selalu mendukung saya dan pergi ke pertandingan, tetapi dia akan sedikit lebih sadar akan segala sesuatu yang terjadi di sekitar. Kita semua harus lebih sadar dan belajar darinya.
Segalanya bisa jauh lebih buruk, tetapi kami harus memastikan itu tidak terjadi lagi. Pada hari Selasa, UEFA membuka penyelidikan disipliner atas insiden di final Euro 2020 di Wembley.Kepala eksekutif Asosiasi Sepak Bola Mark Bullingham mengatakan pada hari Senin bahwa tinjauan penuh akan dilakukan atas apa yang telah terjadi.
Dia menuduh penyihir mabuk mencoba memaksa masuk ke stadion tanpa tiket. FA didakwa oleh UEFA atas empat tuduhan yang timbul dari kekacauan tersebut. Proses disiplin dibuka atas invasi lapangan, pelemparan benda, mencemooh lagu kebangsaan Italia dan menyalakan kembang api.